• Beranda
  • TENTANG
    • Sejarah Wisdom Park
    • Jenis Layanan
    • Tata Tertib Penggunaan Wisdom Park
  • FASILITAS
  • Class without Walls
    • Literasi Kesehatan
    • Literasi Flora
    • Literasi Fauna
    • Literasi Lingkungan
  • HUBUNGI KAMI
Universitas Gadjah Mada Wisdom Park
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • TENTANG
    • Sejarah Wisdom Park
    • Jenis Layanan
    • Tata Tertib Penggunaan Wisdom Park
  • FASILITAS
  • Class without Walls
    • Literasi Kesehatan
    • Literasi Flora
    • Literasi Fauna
    • Literasi Lingkungan
  • HUBUNGI KAMI
  • Beranda
  • SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera
  • SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera
Arsip:

SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera

UGM Residence dan Berbagi Bites Jogja Gelar Talkshow untuk Kurangi Sampah Makanan

BERITA Jumat, 5 September 2025

YOGYAKARTA – UGM Residence bekerja sama dengan Berbagi Bites Jogja (BBJ) mengadakan talkshow bertema “Aksi Sederhana dari Meja Makan: Mengurangi Sampah Makanan dalam Kehidupan Sehari-Hari” pada Minggu, 24 Agustus 2025. Bertempat di Wisdom Foodpark, acara ini merupakan upaya UGM dalam mendukung program Sustainable Development Goals (SDGs).

Kegiatan ini dihadiri oleh mahasiswa asrama UGM, pengelola kantin asrama, serta para pedagang di food court PUJALE. Menurut Wijayanti, Manajer Utama UGM Residence, acara ini menunjukkan komitmen UGM Residence dalam mengelola dan mengurangi produksi sampah, khususnya sampah makanan.

Dampak Besar dari Sampah Makanan

Talkshow ini menghadirkan dua narasumber ahli, yaitu Febrina Cholida, S.T.P., M.Si. dari Badan Pangan Nasional dan Marina Hardiyanti S.Gz., M.Sc., seorang Dosen dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM.

Febrina Cholida memaparkan data mengejutkan, di mana secara global, 1,3 miliar ton makanan terbuang setiap tahun. Ia menekankan pentingnya upaya penyelamatan pangan, mulai dari mencegah sisa makanan, mendonasikan pangan berlebih, memanfaatkan sisa makanan untuk pakan hewan, hingga membuat kompos. Menurutnya, kolaborasi antara penyedia pangan, bank pangan, dan penerima manfaat sangatlah krusial.

Senada dengan Febrina, Marina Hardiyanti menyoroti kondisi di Indonesia. Ia mengungkapkan bahwa Indonesia menghasilkan 23-48 juta ton sampah makanan per tahun. Jumlah ini, jika dikelola dengan baik, sebenarnya bisa memberi makan 61 hingga 125 juta orang. Marina memberikan tips praktis untuk mencegah sampah makanan, seperti mengambil makanan secukupnya, menghindari “lapar mata” saat makan, serta membuat rencana belanja dan memasak. Ia juga menyarankan cara mengurangi sampah makanan, misalnya dengan membagikan makanan layak kepada yang membutuhkan, mengolahnya menjadi produk baru, atau melakukan komposting.

Dari Keprihatinan Menjadi Gerakan Nyata

Ika Kurniati, founder Berbagi Bites Jogja (BBJ), menjelaskan bahwa gerakan BBJ berawal dari keprihatinan. Ia melihat ada mahasiswa yang kesulitan makan, sementara di sisi lain, banyak makanan yang terbuang sia-sia. Oleh karena itu, BBJ berusaha mencari mitra donatur untuk menyelamatkan makanan dan menyalurkannya kepada pihak yang membutuhkan.

Sebagai penutup acara, para peserta diajak untuk memasak burger yang bahan-bahannya merupakan hasil donasi dari mitra BBJ. Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga aksi nyata tentang pentingnya mengurangi dan mengolah sampah makanan.

Sexism: Meningkatkan Kesadaran Remaja tentang HIV/AIDS dan Keberagaman Gender

BERITA Kamis, 7 Agustus 2025

Yogyakarta, 2 Agustus 2025-SMA Muhammadiyah 1 (MUHI) Yogyakarta menyelenggarakan kegiatan bertajuk “Sexism” pada Sabtu 2 Agustus 2025 di Wisdom Park, Universitas Gadjah Mada. Kegiatan ini bertujuan untuk menambah wawasan siswa mengenai isu-isu penting seperti HIV/AIDS, serta memperkenalkan keberagaman gender dan orientasi seksual secara positif dan edukatif.

Sebanyak 53 peserta mengikuti kegiatan ini dengan antusias Kegiatan ini menjadi wadah penting bagi para siswa untuk memahami isu-isu sosial dan kesehatan reproduksi yang kerap kali masih dianggap tabu untuk dibicarakan secara terbuka di lingkungan sekolah. Semangat yang diusung adalah keterbukaan dan kepedulian.

Dyah Harviyanti, pemateri dari Lembaga Victory Plus, dalam sesi pemaparannya, menekankan pentingnya edukasi seputar HIV/AIDS, pencegahannya, serta cara bersikap bijak terhadap keberagaman gender dan orientasi seksual di tengah masyarakat yang majemuk.

Bentuk kegiatan secara garis besar meliputi pembukaan, sambutan, penyampaian materi, diskusi dan tanya jawab, serta sesi game interaktif yang menambah semangat para peserta. Suasana terbuka dan menyenangkan di Wisdom Park turut mendukung jalannya acara. Lokasi ini dipilih sebagai bentuk inovasi karena sebelumnya kegiatan serupa hanya dilakukan di lingkungan sekolah.

“Dengan adanya kegiatan ini, kami berharap para siswa dapat tumbuh menjadi generasi yang terbuka, peduli terhadap isu-isu sosial, dan memiliki rasa tanggung jawab terhadap dirinya sendiri dan lingkungan sekitarnya,” ujar Dzafran Abiredya selaku Ketua Umum Sexism.

Melalui kegiatan Sexism ini, SMA MUHI Yogyakarta menunjukkan komitmennya dalam memberikan ruang edukatif yang inklusif dan relevan dengan kebutuhan remaja masa kini.

“RASA” Hadirkan Kehangatan di Hamparan Hijau

BERITA Rabu, 6 Agustus 2025

Yogyakarta, 26 Juli 2025 — Suasana teduh dan asri di Wisdom Park sore itu menjadi saksi hadirnya sebuah ruang yang hangat dan suportif bertajuk “RASA: Ruang Aman untuk Saling ceritA”. Kegiatan ini diinisiasi oleh mahasiswa program Magister dan Profesi Psikologi UGM, dengan tujuan menciptakan ruang aman bagi peserta untuk berbagi cerita seputar mimpi dan cita-cita yang kini sedang mereka perjuangkan.

Koordinator RASA, Devitha Sekar Putri Anandi, menyampaikan bahwa kegiatan ini dirancang untuk membantu peserta merasa lebih diterima dan terhubung satu sama lain. “Melalui suasana yang santai, peserta diajak merefleksikan perjalanan hidup masing-masing, memahami perubahan yang mereka alami, serta saling mendukung melalui cerita-cerita pribadi yang dibagikan dengan penuh kehangatan,” ujar Devitha.

Pemilihan Wisdom Park sebagai lokasi kegiatan bukan tanpa alasan. Devitha menjalaskan bahwa lokasi ini dipilih karena mudah diakses oleh mahasiswa serta menawarkan suasana yang nyaman, rindang, dan menenangkan sangat mendukung terciptanya suasana reflektif yang dibutuhkan dalam kegiatan ini.

Rangkaian acara dimulai dengan sesi perkenalan untuk mencairkan suasana, dilanjutkan dengan mini games sebagai pembuka interaksi. Setelah itu, peserta diajak menulis dalam sesi jurnaling untuk menggali kembali ingatan dan harapan mereka. Puncaknya adalah sesi sharing, di mana peserta dengan sukarela membagikan cerita dan refleksi pribadinya. Kegiatan ditutup dengan dokumentasi dan foto bersama sebagai kenangan kebersamaan yang hangat.

Seluruh sesi difasilitasi oleh para mahasiswa UGM yang bertindak sebagai pendamping. Pendekatan ini semakin memperkuat kesan bahwa “RASA” adalah ruang kolektif yang horizontal, bukan ruang satu arah dari atas ke bawah. Melihat antusiasme peserta “RASA” menjadi bukti bahwa kehadiran ruang berbagi yang aman dan suportif sangat dibutuhkan, terutama di tengah dinamika kehidupan akademik dan pribadi yang kompleks.

Recent Posts

  • UGM Residence dan Berbagi Bites Jogja Gelar Talkshow untuk Kurangi Sampah Makanan
  • SD Jabal Nur Gamping Gelar Edukasi Trip Penuh Keceriaan di Wisdom Park UGM
  • Sexism: Meningkatkan Kesadaran Remaja tentang HIV/AIDS dan Keberagaman Gender
  • “RASA” Hadirkan Kehangatan di Hamparan Hijau
  • Penanganan Banjir, Kolaborasi Lintas Lembaga Cari Solusi Nyata
Universitas Gadjah Mada

Jl. Prof. DR. Drs Notonagoro, Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta 55281
0274 – 5011201

Admin Wisdom Park: 081127002783
Admin GOR Wisdom Park: 08112837248

Email : wisdompark@ugm.ac.id

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju