Ficus ampelas termasuk dalam kategori pohon dan tergolong sebagai pohon berkayu. Ficus ampelas memiliki penyebaran yang lebih luas dibandingkan dengan jenis Ficus lainnya (Indah Rofifah dkk., 2024). Ficus ampelas memiliki tingkat toleransi yang tinggi terhadap lingkungannya (Vebri et al., 2017). Kerapatan Ficus ampelas yang tinggi pada fase semai menunjukkan bahwa proses regenerasi tegakan hutan di lokasi penelitian berjalan dengan baik (Prayoga et al., 2019).
Deskripsi Ficus ampelas menurut Taufiq Aji dkk. (2022) adalah tanaman yang dapat tumbuh sebagai perdu atau pohon dengan tinggi mencapai 15 hingga 25 meter. Pohon ini memiliki getah yang berair, meskipun seringkali hanya sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali. Ranting muda dari pohon ini biasanya ditutupi oleh rambut pendek yang kaku dan agak kasar, meskipun pada fase awal pertumbuhan, rambutnya sangat halus. Daun Ficus ampelas tersusun berselang-seling dengan tekstur yang mirip kulit kertas. Daun dewasa memiliki bentuk yang bervariasi, mulai dari lonjong hingga agak bundar atau berbentuk telur, dengan panjang antara 4 hingga 10 cm dan lebar antara 1,5 hingga 5 cm. Bentuk daun ini umumnya asimetris hingga hampir simetris, dengan ujung yang meruncing atau memiliki ekor. Pangkal daunnya bervariasi, dari yang agak membaji hingga membundar, sementara tepi daunnya bisa agak rata atau bergigi. Pada daun muda, tepi daunnya seringkali bercuping dan agak terpuntir. Sisi atas daun biasanya sedikit berbulu dengan rambut pendek yang kaku dan terkadang mengkilap. Sisi bawah daun memiliki rambut pendek yang kaku atau kadang-kadang hampir telanjang, dengan rambut halus di vena utama. Daun ini memiliki vena samping sebanyak 3 hingga 8 pasang, dengan vena pangkal yang memanjang dari 1/5 hingga setengah panjang daun, mendekati tepi tanpa bercabang. Kelenjar lilin dapat ditemukan di pangkal daun. Tangkai daun berkisar antara 0,2 hingga 1 cm dan sedikit berbulu dengan rambut pendek yang kaku. Stipula berukuran 0,2 hingga 0,7 cm, menyelubungi atau semi-menyelubungi, dan akan gugur setelah dewasa.Buah Ficus ampelas dapat ditemukan dalam bentuk pasangan, tunggal, atau dalam kelompok kecil pada cabang-cabang yang berdekatan dengan daun.
Buahnya memiliki tangkai yang panjangnya berkisar antara 0,2 hingga 2,5 cm dan dilapisi oleh braktea peduncular yang berjumlah 1 hingga 3, dengan ukuran antara 0,5 hingga 1,5 mm. Receptacle buahnya agak membulat dengan diameter 0,3 hingga 1,5 cm, dan ujungnya cembung atau sedikit menonjol, dengan ostiole berdiameter 1 hingga 2 mm. Buahnya berubah warna saat matang, mulai dari kuning, oranye, merah, hingga merah-coklat atau ungu, dan biasanya memiliki banyak rambut internal. Ficus ampelas adalah spesies dioecious, artinya pohon ini memiliki bunga jantan dan betina yang terpisah pada individu yang berbeda. Spesies ini mirip dengan Ficus parietalis, namun Ficus ampelas cenderung tumbuh lebih tinggi dan memiliki tulang daun sisi atas yang lebih menonjol, sementara Ficus parietalis biasanya merupakan pohon kecil atau semak, dan liana epifit dengan tulang daun sisi atas yang melesak.
Penulis
RASYA NISRINA ARDIYANTI
Abdullah Zhafran Aly Bamsyah
Atika Rahma Mutiara Hakim
Editor
Mukhlish Jamal Musa Holle
Salwa Shabria Wafi