Stelechocarpus burahol yang biasa dikenal sebagai Kepel adalah pohon yang dapat tumbuh hingga sekitar 25 meter dengan batang mencapai diameter 40 cm. Pohon ini memiliki tajuk berbentuk kerucut dan kulit batang yang berwarna coklat tua atau hitam serta bersisik. Daunnya tebal dengan urat yang jelas, berukuran hingga 27 cm panjang dan 9 cm lebar. Spesies ini bersifat monoecious, yang berarti bunga betina dan jantan yang berbeda tumbuh pada tanaman yang sama. Spesies ini merupakan tanaman identitas dari Daerah Istimewa Yogyakarta. Kepel melambangkan persatuan, integritas mental dan fisik, serta mencerminkan keramahan.
Pada saat ini jumlah tumbuhan kepel semakin berkurang. Salah satu alasan adalah karena di Jawa Barat, tumbuhan ini jarang ditanam karena daging buahnya hanya sedikit sehingga dianggap kurang menguntungkan. Buah yang satu ini biasanya muncul sebanyak dua kali dalam setahun. Biasanya mereka bisa ditemui pada bulan Desember hingga Februari dan bulan Juni hingga Juli. Buah kepel digemari puteri kraton-kraton di Jawa karena dipercaya menyebabkan keringat beraroma wangi dan membuat air seni tidak berbau tajam.
sumber: https://www.inaturalist.org/taxa/348328-Stelechocarpus-burahol
https://uptpth.dishut.jatimprov.go.id/kepel-stelechocarpus-burahol/
Penulis
NADINE KAYLA SYAFIRA
MUHAMMAD ABID MUSYAFFA
Editor
Mukhlish Jamal Musa Holle
Salwa Shabria Wafi