Pohon Keruing (Dipterocarpus spp.) adalah pohon dengan tinggi 40-65 meter dan diameter lebih dari 150-260 cm. Secara geografis, pohon keruing tersebar di beberapa negara Asia Tenggara seperti Cina, Sri Lanka, Burma, Thailand, Indonesia, dan Malesiana. Terdiri dari sekitar 70 spesies, di mana 38 di antaranya berada di hutan primer di Kalimantan, Sumatera, dan Jawa. Secara ekologis, pohon keruing sering ditemukan secara berkelompok, tumbuh di tanah sedimen tepi sungai. Pohon keruing memiliki batang tegak berwarna putih keabuan dengan dahan-dahan berbulu yang dapat menghasilkan getah. Daunnya lurus menyirip, tunggal berseling, bergelombang, dan memiliki urat daun sekunder. Pohon keruing memiliki bunga berbagai ukuran, yaitu berkisar antara 13-20 cm dengan bunga tunggal yang terletak di dahan pendek dan memiliki lima kelopak bunga membentuk dua sayap besar. Buahnya bernama “geluk” yang berukuran besar dan dibungkus oleh kelopak bunga.
Pohon ini merupakan salah satu penghasil kayu terbaik. Batang kayunya sering digunakan sebagai bahan bangunan, kerajinan tangan hingga perabotan rumah tangga, serta menghasilkan minyak yang berguna sebagai resin, pernis dan pelapis, hingga pada bidang biokosmetik dan biomedik. Pohon keruing memiliki nilai jual yang tinggi sehingga perlu kita manfaatkan dan lestarikan sebaik-baiknya.
Penulis
DAARIIN FARAH TSABITA
Raisya Ariantika
Editor
Mukhlish Jamal Musa Holle
Salwa Shabria Wafi