Mangga adalah jenis buah yang memiliki sumber vitamin dan mineral yang banyak terdapat di Indonesia. Kata mangga berasal dari bahasa Tamil, yaitu mangas atau mankay. Dalam bahasa botani, mangga disebut Mangifera Indica L yang mempunyai arti berasal dari India. Salah satu buah tropikal yang berasal dari Asia dan tumbuh sekitar 400 tahun. Mangga banyak ditemukan di seluruh negara tropikal, termasuk Indonesia. Mangga memiliki spesfikasi kingdom Plantae padafilum mangoliophyta, kelas dari Mangioliosida, termasuk ke dalam ordo Mangifera indica l, dengan keluarga Anacardiaceae, serta genus Mangifera dan tergolong spesies Idica. Pohon Mangga memiliki buah yang beraneka ragam jenis, bentuk dan rasa. Sering dijumpai jenis mangga yang ada di Indonesia yakni; mangga golek, mangga arumanis, mangga madu, mangga manalagi, mangga kweni, mangga tali jiwo dan banyak lagi. Banyaknya jenis mangga tersebut dapat diketahui dari bentuk daun, batang, dan bentuk buah mangga itu sendiri.
Mangifera indica L tumbuh dalam bentuk pohon berbatang tegak, rindang dan hijau sepanjang tahun yang dapat tumbuh dengan tinggi hingga 10-45 meter, berbentuk kubah dan berdaun lebat, biasanya bercabang banyak dan berbatang gemuk. Daunnya tersusun spiral pada masing-masing cabang, bergaris membujur, berbentuk pisau–elips dengan panjang daunnya kurang lebih 25 cm dan lebarnya 8 cm, kemerahan dan tipis-lembek saat tumbuh pertama dan mengeluarkan wangi aromatik saat dihancurkan. Bunga tumbuh di ujung masing-masing percabangan yang berisi sekitar 3000 bunga kecil berwarna putih kemerahan atau hijau kekuningan. Bentuk tersebut disesuaikan dengan jenis pohon mangga itu sendiri.
Buahnya tersusun atas bagian daging yang kuning, biji tunggal, dan kulit kekuningan hingga kemerahan saat matang. Bijinya soliter, membujur, terbungkus keras. Biji, daun, kulit, buah dan batang Mangifera indica mengandung senyawa flavonoid, saponin dan tanin. Daun mangga tergolong daun tunggal karena pada tangkai daunnya hanya terdapat satu helaian daun saja. Daun mangga berbentuk lanceolatus (lanset), daging daunnya papyraceus (seperti kertas), tepi daunnya integer (rata), ujung daun acuminatus (meruncing), pangkal daun acutus (runcing), pertulangan daun penninervis (menyirip), permukaan daun scaber (kasap), dan duduk daun folio sparsa (tersebar). Bentuk buah mangga sangat bervariasi, ukuran dan bentuk sangat berubah-ubah bergantung pada macamnya, mulai bentuk bulat (contoh: mangga gedong), bulat seperti telur atau jorong (contoh: gadung dan indramayu) hingga lonjong memanjang (mangga golek). Kulit buah agak tebal, hijau, kekuningan atau kemerahan bila masak. Daging buah jika masak berwarna kuning sampai merah jingga, krem, berserabut (ada yang tidak berserabut), rasanya manis sampai asam, mengandung banyak air dan berbau kuat sampai lemah. Biji putih terbungkus endokarpium yang tebal, mengayu dan berserat, bentuknya gepeng memanjang.
Selain itu variasi kandungan karotenoid dalam buah mangga dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, misalnya kondisi lingkungan, kematangan buah dan jenis kultivar (Sulbaran et. al, 2008). Mercadante et. al, (1997) mengungkapkan bahwa buah dari daerah yang beriklim panas mengandung beta-karoten lebih tinggi daripada buah yang berasal dari iklim sedang. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya, diketahui bahwa mangga varietas Criollo mengandung beta-karoten lebih banyak daripada varietas yang lainnya, seperti varietas Keith yang tumbuh di Bahia, Brazil (15 mg beta-karoten/kg), varietas Hi la cha yang tumbuh di Maracaibo, Venezuela (12 mg beta-karoten/kg) (Sulbaran et. al, 2008).
Di wisdom park sendiri, jenis buah mangga ada beberapa jenis antara lain; mangga golek, mangga madu dan mangga apel. Hal tersebut kami deteksi dari beberapa teori di atas. Di wisdom park tidak tertera nama-nama pohon mangga. Kesimpulan yang kami dapat adalah, pohon mangga adalah jenis pohon yang tergolong dalam tanaman purba, yang telah mengalami evolusi seperti sekarang. Dari bentuknya yang beraneka ragam, menunjukkan beberapa campur tangan manusia dalam merubah keaslian pohon mangga. Demikian pun untuk kepentingan sumber pangan manusia. Selain itu, kandungan dari buah yang dihasilkan pohon mangga juga banyak mengandung manfaat, sehingga terus dibudidayakan oleh manusia. Ada faktor lain yang mempengaruhi pertumbuhan, rasa dari buah, bentuk dan warna dari pohon mangga itu akibatkan dari iklim atau lingkungan dimana pohon itu tumbuh.
Penulis
NABILA ANGGUN KUSUMA WARDHANI
NADYA KUMALA DEWI
Editor
Mukhlish Jamal Musa Holle
Salwa Shabria Wafi